Langsung ke konten utama

SEBLAK MAKANAN KHAS BANDUNG

Mengenal Asal-usul Seblak Khas Bandung


               
                Foto by Nafisa Cahayani 


Seblak adalah salah satu makanan khas Sunda tepatnya Bandung yang kini populer di kalangan luas. Makanan yang identik bercita rasa gurih pedas dengan rempah kencur itu kini bisa dengan mudah dicari dan dibuat.

Belakangan bahkan seblak telah dimodifikasi isian atau toppingnya. Sekarang sudah lumrah jika kita melihat sajian seblak berisi kerupuk, telur, siomay, ceker, cilok hingga bakso. Bahkan ada juga yang menambahkan aneka bakso ikan hingga sayur yang biasanya menjadi isian steamboat atau suki

Padahal, dahulu isian seblak sederhana, hanya kerupuk yang direndam di air panas yang kemudian dimasak dengan bumbu halus berupa bawang putih, kencur dan cabai rawit.


A. Sejarah dan Asal-usul Seblak

Tak ada catatan sejarah yang pasti kapan seblak pertama kali ditemukan. Juga keterangan atau informasi yang menyebutkan jika seblak berasal dari Bandung. Namun ada berbagai teori menurut keterangan dari berbagai sumber.

Konon seblak sudah ada sejak jaman kemerdekaan di Parahyangan. Di Garut, ada makanan yang disebut kurupuk leor yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia yakni kerupuk lemas. Karena kerupuk mentah yang seharusnya digoreng, dimasak dengan bumbu bawang putih dan cabai rawit.

Mungkin ini menjadi cikal bakal kreasi seblak yang kini telah memiliki pamor di para pecinta kuliner.

Sebelum tenar seblak khas Sunda, di daerah Sumpiuh Jawa Tengah juga ada makanan yang serupa yakni kerupuk godog atau kerupuk rebus.

Namun dari penelusuran, baik kerupuk leor atau kerupuk godog, tidak menggunakan kencur. Padahal bahan kencur inilah yang menjadi ciri khas sekaligus cita rasa yang identik dengan seblak.

Ada juga sumber yang menyebutkan asal-usul seblak bermula dari persediaan kerupuk yang melimpah di Bandung kala itu. Kerupuk yang sudah lama saat digoreng tidak seenak kerupuk yang baru dibuat. Kerupuk lama juga lebih keras dan susah dikunyah.

Karena kerupuk lama menumpuk, seringkali dibuang begitu saja. Lama kelamaan orang merasa sayang untuk menyia-nyiakan atau membuang kerupuk. Sehingga kemudian muncul berbagai ide dan kreasi untuk mengolah kerupuk lama hingga terciptalah seblak.

Seblak bukan termasuk resep kuliner legendaris khas Sunda, asal-usul seblak karena kreasi masyarakat Sunda yang senang bereksplorasi dengan bahan makanan berbahan tapioka. Lihat saja berbagai makanan yang terbuat dari tapioka atau aci yang masih eksis hingga kini. Seperti cireng, cilok, cipuk, cimol, cibay, cipak dan masih banyak lagi.

Seblak adalah hasil kreativitas masyarakat Sunda mengolah bahan baku yang tersedia hingga menjadi satu masakan yang unik dan ternyata banyak diminati. Makanan seblak ini mulai populer di sekitar tahun 2000an hingga saat ini.


B. Arti Seblak

Kata seblak menjadi sebutan untuk masakan berbahan kerupuk mentah dengan bumbu bawang putih, kencur dan cabai rawit. Banyak yang penasaran dengan arti seblak.

Jadi apa arti seblak?

Nyeblak dalam bahasa Sunda memiliki arti mengagetkan. Ada juga yang menyebut, seblak berasal dari kata 'segak atau 'nyegak' yang artinya menyengat. Bisa disebut jika arti kata mengagetkan dan menyengat ini pas dengan karakter makanan seblak yang bikin kaget dan menyengat karena pedas.

Namun tidak semua seblak harus pedas yang sampai mengagetkan atau menyengat, karena level kepedasan ini bisa disesuaikan dengan selera. Kamu bisa mengatakan level pedasmu pada penjualnya sebelum dibuat ya!


C. Ciri Khas Seblak

Sebenarnya seblak adalah makanan berkuah pedas dengan berbagai isian. Banyak makanan seperti ini yang bisa dijumpai seperti mi kuah pedas, sup pedas, tom yum dan masih banyak lagi.

Namun ada yang menjadi ciri khas seblak yang tidak ada dalam makanan lain. Yang pertama, bumbu seblak wajib menggunakan kencur atau cikur dalam bahasa Sunda.

Sensasi rasa kencur yang pahit, pedas terasa hangat saat menyentuh lidah dam masuk perut. Dengan aroma yang khas, kencur juga memiliki khasiat meningkatkan nafsu makan serta meredakan sakit tenggorokan dan batuk.

Selain itu, yang membedakan seblak dengan makanan sejenisnya bahan kerupuk berwarna oranye yang biasanya menjadi toppingnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Bakar Cobek Kawitan , Mie Bakar Cobek Khas Indonesia

Mie Bakar Cobek Kawitan , Mie Bakar Cobek Khas Indonesia                  Foto by Nafisa Cahayani  Unit bisnis kuliner Mie Bakar Cobek yang kian digemari masyarakat, baru saja membuka gerai baru di Jogjakarta. Gerai Jogjakarta merupakan cabang pertama Kawitan setelah sajian Mie Bakar Cobek sebagai makanan andalannya sangat eksis di Malang. "Kami datang menyapa warga Jogjakarta dan sekitarnya untuk memperkenalkan sajian kuliner khas modern-nusantara yaitu Mie Bakar Cobek dengan berbagai pilihan rasa," ujar Head of Marketing Kawitan, Awan, Rabu (20/09/2023). Ia menjelaskan bahwa Kawitan memilih Jogja sebagai cabang pertamanya disebabkan oleh keselarasan identitas kota dengan karakter kuliner yang dimiliki. "Kombinasi antara identitas wilayah dan juga cita rasa khas Mie Bakar Cobek ala nusantara menjadi alasan utama penempatan cabang pertama kami di Jogja", tutur Awan. Pasalnya, Jogja merupakan representasi daerah istimewa di Indonesia dengan nilai kelokalan yang cukup

Wisata Kali Oya , Wisata Air dengan Pemandangan Alam yang Asri

Wisata Kali Oya Sungai Oya, juga dikenal dengan nama Sungai Oya, adalah salah satu sungai yang terletak di Provinsi Yogyakarta, Indonesia. Sungai ini memiliki keunikan sebagai sungai periodik yang aliran airnya melintasi bukit kapur di bagian selatan dan utara wilayahnya. Keberadaan Sungai Oya telah terbentuk seiring dengan proses erosi yang terjadi pada batu karst dan juga dipengaruhi oleh perubahan suhu yang signifikan. Fenomena alam ini telah menciptakan suatu daya tarik alam yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Foto by Nafisa Cahayani  Sungai Oya telah menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di wilayah Bantul Yogyakarta. Wisatawan yang mengunjungi Goa Pindul, sebuah goa alam yang terkenal di daerah tersebut, sering melanjutkan perjalanan mereka untuk menjelajahi Susur Sungai Oya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi Goa. Sungai ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung yang ingin menjelajahi keindahan alam dan petualangan s

Pasar Triwindu , Pasar Barang Antik di Solo

Pasar Barang Antik Triwindu  Pasar Trwindu menjual berbagai jenis barang-barang antik di Kota Solo. Berlokasi di Jalan Diponegoro, Solo. Berbagai barang antik dijual di sini mulai patung kayu dan batu, radio, uang kuno, senjata kuno, peralatan rumah tangga, wayang, jam dinding dan masih banyak lagi. Foto by Nafisa Cahayani  Pasar ini didirikan pada tahun 1939 untuk memperingati 24 tahun pemerintahan Mangkunegaran VII. Namun sayangnya berjalannya waktu pasar ini menjadi tidak terawat. Kemudian pada masa pemerintahan Walikota Joko Widodo, Pasar Triwindu direnovasi dan didesain ulang menjadi seperti sekarang ini. Menarik berkunjung ke Pasar Triwindu, seakan-akan pengunjung menujui lorong waktu dan kembali ke masa lalu, melihat berbagai barang tradisional seperti cangkir, telepon tua, mesin ketik, radio dan masih banyak lagi. Lokasi :  Jl. Diponegoro, Keprabon, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57131 Maps :  https://maps.app.goo.gl/65b4YQ9pcJV2sxw48 Referensi informasi :  https: