Langsung ke konten utama

TUMBUHAN PAKU ( PTERIDOPHYTA )

A. Pengertian Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah salah satu divisi dalam kingdom Plantae. Kelompok tumbuhan ini memiliki karakteristik khusus, termasuk memiliki akar, batang, dan daun sejati yang berkembang dengan baik. Mereka juga memiliki pembuluh pengangkut, sehingga sering disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta).

                   Foto by Nafisa Cahayani 


Tumbuhan ini juga dikenal sebagai kormofita berspora karena hubungannya dengan reproduksi menggunakan spora. Mereka memiliki siklus hidup yang melibatkan reproduksi aseksual dengan spora, di mana spora yang dihasilkan akan tumbuh menjadi individu baru yang disebut gametofit. Selanjutnya, gametofit akan menghasilkan sel kelamin (gamet) yang bergabung dan membentuk sporofit, yang merupakan fase tumbuhan  dewasa.

Keberadaan pembuluh pengangkut pada tumbuhan ini memungkinkan mereka untuk mengangkut air, nutrisi, dan zat organik ke seluruh bagian tumbuhan dengan lebih efisien. Hal ini juga memungkinkan untuk tumbuh lebih besar dibandingkan dengan tumbuhan non-paku seperti lumut.


B. Ciri Tumbuhan Paku


Tumbuhan paku-pakuan mempunyai anggota kurang lebih 9000 jenis. Ia sudah mempunyai akar, batang, dan daun sehingga disebut Kormofita. Ciri-ciri tumbuhan paku antara lain sebagai berikut:

1. Ukuran tubuh makroskopis

2. Jaringan pengangkut yang teratur

3. Habitat kosmopolit

4. Berbagai cara hidup

5. Metagenesis dalam reproduksi

6. Ciri morfologis


C. Manfaat Tumbuhan Paku


1. Tanaman hias

2. Bahan obat

3. Bahan sayuran

4. Kesuburan tanah

5. Gulma pertanian





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mie Bakar Cobek Kawitan , Mie Bakar Cobek Khas Indonesia

Mie Bakar Cobek Kawitan , Mie Bakar Cobek Khas Indonesia                  Foto by Nafisa Cahayani  Unit bisnis kuliner Mie Bakar Cobek yang kian digemari masyarakat, baru saja membuka gerai baru di Jogjakarta. Gerai Jogjakarta merupakan cabang pertama Kawitan setelah sajian Mie Bakar Cobek sebagai makanan andalannya sangat eksis di Malang. "Kami datang menyapa warga Jogjakarta dan sekitarnya untuk memperkenalkan sajian kuliner khas modern-nusantara yaitu Mie Bakar Cobek dengan berbagai pilihan rasa," ujar Head of Marketing Kawitan, Awan, Rabu (20/09/2023). Ia menjelaskan bahwa Kawitan memilih Jogja sebagai cabang pertamanya disebabkan oleh keselarasan identitas kota dengan karakter kuliner yang dimiliki. "Kombinasi antara identitas wilayah dan juga cita rasa khas Mie Bakar Cobek ala nusantara menjadi alasan utama penempatan cabang pertama kami di Jogja", tutur Awan. Pasalnya, Jogja merupakan representasi daerah istimewa di Indonesia dengan nilai kelokalan yang cukup

Wisata Kali Oya , Wisata Air dengan Pemandangan Alam yang Asri

Wisata Kali Oya Sungai Oya, juga dikenal dengan nama Sungai Oya, adalah salah satu sungai yang terletak di Provinsi Yogyakarta, Indonesia. Sungai ini memiliki keunikan sebagai sungai periodik yang aliran airnya melintasi bukit kapur di bagian selatan dan utara wilayahnya. Keberadaan Sungai Oya telah terbentuk seiring dengan proses erosi yang terjadi pada batu karst dan juga dipengaruhi oleh perubahan suhu yang signifikan. Fenomena alam ini telah menciptakan suatu daya tarik alam yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Foto by Nafisa Cahayani  Sungai Oya telah menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di wilayah Bantul Yogyakarta. Wisatawan yang mengunjungi Goa Pindul, sebuah goa alam yang terkenal di daerah tersebut, sering melanjutkan perjalanan mereka untuk menjelajahi Susur Sungai Oya yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi Goa. Sungai ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi pengunjung yang ingin menjelajahi keindahan alam dan petualangan s

Pasar Triwindu , Pasar Barang Antik di Solo

Pasar Barang Antik Triwindu  Pasar Trwindu menjual berbagai jenis barang-barang antik di Kota Solo. Berlokasi di Jalan Diponegoro, Solo. Berbagai barang antik dijual di sini mulai patung kayu dan batu, radio, uang kuno, senjata kuno, peralatan rumah tangga, wayang, jam dinding dan masih banyak lagi. Foto by Nafisa Cahayani  Pasar ini didirikan pada tahun 1939 untuk memperingati 24 tahun pemerintahan Mangkunegaran VII. Namun sayangnya berjalannya waktu pasar ini menjadi tidak terawat. Kemudian pada masa pemerintahan Walikota Joko Widodo, Pasar Triwindu direnovasi dan didesain ulang menjadi seperti sekarang ini. Menarik berkunjung ke Pasar Triwindu, seakan-akan pengunjung menujui lorong waktu dan kembali ke masa lalu, melihat berbagai barang tradisional seperti cangkir, telepon tua, mesin ketik, radio dan masih banyak lagi. Lokasi :  Jl. Diponegoro, Keprabon, Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57131 Maps :  https://maps.app.goo.gl/65b4YQ9pcJV2sxw48 Referensi informasi :  https: